1. Pengertian Harapan
Harapan adalah suatu kata yang berasal dari dari kata "harap" yang berarti mohon; minta; hendaklah; keinginan sesuatu agar terjadi. Dan Pengertian dari kata 'harapan' sendiri adalah sesuatu yang (dapat) diharpkan; keinginan supaya menjadi kenyataan.
Setiap manusia harus memiliki harapan karena tanpa harapan maka manusia tidak akan memiliki semangat hidup. Harapan yang diharapkan tiap manusia berbeda-beda tergantung pada pengalaman, lingkungan hidup, pengetahuan, dankemampuan yang dimilikinya masing-masing. Suatu harapan akan tercapai atau tidak bergantung dengan perjuangan orang yang ingin mencapai harapan itu sendiri. Karena semakin besar harapan maka semakin besar pula perjuangan yang akan dihadapinya.
2. Sebab Manusia Mempunyai Harapan
Manusia memiliki sebuah harapan pastinya karena memiliki sebabnya. Dan sebab-sebabnya adalah :
1. Dorongan Kodrat : Karena dorongan kodrat menyebabkan manusia memiliki suatu harapan, keinginan.
2. Dorongan kebutuhan hidup : Menurut Abraham Maslow, sesuai dengan kebutuhan manusia ialah Kelangsungan Hidup (Survival), Keamanan (safety), Hak dan Kewajiban mencintai dan dicintai ( be locing and love), Diakui Lingkungan (status).
3. Perwujudan Cita-cita (Self Actualization)
3. Pengertian Doa
Pengertian doa menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah permohonan (harapan, permintaan, pujian) kepada Tuhan. Doa juga memiliki pengertian memohon kepada Allah SWT dengan sidertai kerendahan hati agar mendapatkan sesuatu kebaikan dan kemaslahatan yang berada disisi-Nya. Doa dengan arti mendekatkan diri kepada Allah banyak dijelaskan di dalam ayat-ayat Al-Qur'an. Di dalam Al-Qur'an juga banyak menyebutkan bahwa tadharu' (berdoa dengan sepenuh hati) akan ada ketika disertai dengan keikhlasan. Dengan tadharu' maka akan mendapatkan kemantapan dalam jiwa, sehingga doa kepada Allah akan senantiasa dipanjatkan, baik dalam keadaan senang ataupun dalam keadaan sedih/susah. Dalam ayat Al-Qur'an Allah dengan menegaskan
“Dan bersabarlah
kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan
senja hari dengan mengharapkan keridhaan-Nya, dan janganlah kedua matamu
berpaling dari mereka karena mengharapkan perhiasan kehidupan dunia,
dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari
mengingati Kami serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu
melewati batas.” (QS. Al-Kahfi : 28).
Suatu doa akan cepat dijabahkan oleh Allah bila doa diserai dengan keikhlasan hati yang dalam. Dengan ditegaskan dalam ayat Al-Qur'an :
“Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri (tadharu’) dan suara
yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
melampaui batas. Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi
sesudah Allah memperbaikinya, dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut
akan tidak diterima dan penuh harapan untuk dikabulkan. Sesungguhnya
rahmat Allah sangat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.” (QS.
Al-Ar’af : 55-56).
4. Kepercayaan
Kepercayaan yang berasal dari kata 'Percaya' yang berarti mengakui atau yakin bahwa sesuatu memang benar atau nyata; menganggap atau yakin bahwa sesuatu itu benar-benar ada; menganggap atau yakin bahwa seseorang itu jujur; yakin benar atau memastikan akan kemampuan atau kelebihan seseorang atau seseatu (bahwa akan dapat memenuhi harapannya dan sebagainya). Dan arti kepercayaan itu sendiri adalah anggapan atau keyakinan bahwa sesuatu yang dipercayai itu benar atau nyata; sesuatu yang dipercayai; harapan dan keyakinan; orang yang dipercaya (diserahi sesuatu dan sebagainya).
Dasar kepercayaan adalah kebenaran dan manusia adalah sumber kepercayaan. Kepercayaan dapat dibedakan dengan :
1. Kepercayaan kepada diri sendiri
2. Kepercayaan kepada orang lain
3. Kepercayaan kepada pemerintah
4. Kepercayaan kepada Tuhan
5. Kepercayaan dan Usaha untuk Meningkatkanya
Suatu kepercayaan dapat saja menjadi menipis karena banyak hal negatif yang mempengaruhinya. Karena dari itu perlu upaya untuk mempertahankan dan meningkatkan kepercayaan tersebut, dengan cara sebagai berikut :
1. Mempunyai pemikiran yang selalu positif : dengan memiliki pemikiran positif makan akan meningkakan kepercayaan diri karena dengan pikiran positif maka akan selalu ada pemikiran prasangka yang baik terhadap diri sendiri.
2. Dengan mengenali diri sendiri dan menyesuaikan terhadap lingkungan : dengan mengenali diri sendiri maka anda akan mengetahui kelebihan dna kekurangan pada diri sendiri sehingga dapat menerima diri anda sendiri.
3. Menerima segala kekurangan diri sendiri dan jangan mendijakn itu sebagai suatu penghalang untuk maju. Karena setiap manusia pasti memiliki kelebihan dan memiliki kekurangan masing-masing. Dengan menerima segala kekurangan dan kelebihan dengan mensyukurinya dan tidak menjadikan penghalang untuk maju.
4. Dengan memiliki keyakinan pada kemampuan yang dimiliki maka kita pun akan memiliki kepercayaan dengan setiap usaha yang kita lakukan. Percayalah pada diri sendiri dan yakin dengan kemampuan yang kita miliki maka itu lebih baik.
5. Memperbanyak teman dengan saling berbagi cerata, ilmu, informasi, maka kita pun akan lebih merasa percaya diri. Sehingga dengan memperbanyak teman maka kita dapat bertanya tentang banyak hal yang tidak kita ketahui dan bisa berbagi dalam berbaai hal sehingga menumbuhkan kepercayaan diri.
6. Dengan merapihkan penampilan dan memiliki tutur kata yang baik dan juga perilaku. Dengan menghargai diri kita sendiri maka orang-orang pun akan menghargai dan menyukai kita sehingga menumbuhkan rasa percaya diri.
Referensi :
Kamus Besar Bahasa Indonesia
http://sahat1ka43.blogspot.com/2012/07/pandangan-hidup-dan-ideologi.html
http://ibdjk.blogspot.com/2013/01/makna-kebajikan.html
http://sindyarsita.wordpress.com/2010/11/09/ilmu-budaya-dasar-manusia-dan-pandangan-hidup/
http://sarahabibah.blogspot.com/2012/06/usaha-atau-perjuangan.html
http://sanusiadam79.wordpress.com/2013/04/25/manusia-dan-pandangan-hidup/
http://reval004.blogspot.com/2013/05/pengertian-keyakinankepercayaan-dan.html
http://jiwareformasi.blogspot.com/2012/06/langkah-langkah-berpandangan-hidup-yang.html
Sabtu, 07 Juni 2014
MANUSIA DAN KEGELISAHAN
00.24
1. Pengertian Kegelisahan
Kegelisahan yang mempunyai kata dasar "Gelisah" yang mempunyai arti tidak tenteram, selalu merasa khawatir (suasana hati); tidak tenang (tidur); tidak sabar lagi dalam menanti; cemas. Dan kegelisahan sendiri memiliki arti perasaan gelisah; kekhawatiran; kecemasan. Masalah kegelisahan berhubungan dengan masalah frustasi, dimana frutasi adalah rasa kecewa akibat kegagalan di dalam mengerjakan sesuatu akibat tidak berhasil dalam mencapai suatu cita-cita. Kegelisahan dan kesedihan adalah suatu kejahatan yang sama yang datang berbarengan dan beriringan. Perasaan tersebut selalu akan menghatui satu sama lain. Jika perasaan sedang dilanda perasaan gelisah, maka perasaan susah dan sedih juga akan muncul, begitu pula dengan sebaliknya. Ketika kita berusaha untuk menghidarinya dan berlari dari kenyataan, namun tetap saja perasaan tersebut akan terus menghantui di dalam diri kita. Karena perasaan tersebut bukan harus kita hindari dan bukan berarti membiarkan perasaan tersebut terus ada di dalam diri kita. Kita harus berupaya untuk mengatasinya dengan usaha kita sendiri dengan memiliki keteguhan hati dan kesabaran dengan kebenaran dan kebijaksanaan yang mengikutinya.
Kegelisahan yang ada pada dalam diri kita pada kenyataannya terjadi karena disebabkan oleh diri sendiri, perasaan gelisah tercipta karena manusia itu sendiri yang memikirkan di dalam pikiran manusia sendiri karena ketidak mampuan maupun kegagalan untuk memahami berbahayanya perasaan keakuan dan melalui khayalan yang tinggi serta kesalahan dalam menilai setiap kejadian maupun benda.
Menurut Sigmund Freud yaitu seorang ahli psikoanalisa mempunyai pendapat bahwa ada tiga macam kecemasan, yaitu :
1. Kecemasan Obyektif (Kecemasan kenyataan) : Kecemasan yang disebabkan akibat pengalaman perasaan yang sebagai akibat pengamatan ataupun suatu bahaya yang berada dalam dunia luar.
2. Kecemasan Neoritis (Syaraf) : Kecemasan yang disebabkan oleh pengamatan tentang bahaya yang berasal dari naluriah.
3. Kecemasan Moril : kecemasan yang timbul karena pribadi pada seseorang.
2. Sebab-sebab Orang Gelisah
Penyebab darinya manusia memiliki kegelisahan dimana hati yang tidak tentram yang memiliki rasa khawatir, kegelisahan karena timbulnya rasa frustasi yang takut karena tidak dapat mencapai sesuatu yang diinginkan dan dihantui oleh berbagai macam perasaan di dalam pikirin sehingga menyebabkan tidak tenang.
3. Usaha-usaha Mengatasi Kegelisahan
Kegelisahan adalah salah satu penyakit yang ada di dalam hati yang secepatnya harus dihilangkan, seperti penyakit lainnya dimana jika penyakit hati ini tidak cepat disembuhkan maka akan timbul penyakit-penyakit lainnya yang lebih berbahaya. Ketika seseorang mengalami penyakit hati dan ia tidak mengobatinya melainkan melarikan diri sehingga dapat menimbulkan sesuatu yang tidak diinginkan dengan cara meminum-minuman keras, mengkonsumsi narkoba, dan lain sebagainya, disinilah yang berbahaya jika sampai terjadi. Sesungguhnya Allah SWT tidak pernah memberikan suatu ujian melainkan hamba itu sendiri bisa melewatinya dan tidak melebihi dari kemampuannya, itulah yang dikatakan oleh Allah SWT dengan friman-Nya
لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا
Artinya:
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. (Q.S Al Baqarah: 286).
Lalu bagaimana cara mengatasi kegelisahan?. Langkah yang harus pertama kali diingat adalah Allah SWT karena seperti yang dikatakan di dalam firman-Nya :
“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” (QS. Ar Ra’du : 28)
Dan cara-cara lainnya untuk mengatasi kegelisahan, yaitu :
1. Shalat
Shalat adalah merupakan ibadah yang melakukan komunikasi dengan Allah SWT dengan secara langsung. Dan pada saat itulah pula kita dapat menumpahkan kegelisahan yang kita miliki kepada-Nya. Dengan mendirikan shalat 5 waktu, terlebih lagi dengan shalat sunnah maka hati pun akan semakin tenang, pertolongan Allah akan selalu didapatkan di dunia dan di akhirat, dan dapat menumbuhkan ketuguhan dan kesabaran hati yang kuat. Berikut hadist yang membicarakan tentang shalat dapat menentramkan hati kita.
Dengan selalu bersyukur karena karunia-Nya yang selalu diberikan kepada kita, maka kita pun tidak akan pernah merasa kekurangan ataupun tidak merasa bahwa semuanya sia-sia. Dimana yang telah dijanjikan oleh Allah SWT dalam firmannya.
3. Dzikirullah (Berdzikir terhadap Allah)
Dzikir merupakan ibadah yang paling mudah untuk dilaksanakan
Dzikir dapat dilakukan kapanpun dimanapun asalkan dalam keadaan suci dan tempat yang tidak najiz. Dzikir juga merupakan salah satu amalan yang sangat mudah dan ringan untuk dikerjakan, dapat dilakukan di dalam hati maupun disuarakan dengan lisan. Dzikir ini pun tidak diikuti aturan mengenai batas minimal atau maksimal untuk melakukannya, intinya adalah niat dan keikhlasan kita.
Mengingat Allah swt melalui berdzikir dapat dilakukan dengan cara mengucapkan kalimat-kalimat thoyyibah (seperti, astagfirullaahal’adhim, subhanallah, alhamdulillah, Laa ilaa ha Illallah, Allahu Akbar) secara lisan maupun di dalam hati berulang-ulang dan terus-menerus, sebanyak yang kita mampu.
4. Membaca, Mempelajari dan Memahami Al-Qur'an
Sebagai seorang muslim, sudahlam menjadi barang yang harus yaitu membaca, mempelajari dan mengamalkan Al-Quran. Karena itulah kitab kita umat muslim, yang sudah menjadi keharusan untuk menjadikannya pedoman hidup. Al-quran merupakan petunjuk kehidupan dan obat
4. Keterasingan
Keterasingan yang berasal dari kata terasing, dan kata terasing sendiri berasal dari kata "asing", dimana kata asing memiliki pengertian aneh; tidak biasa; belum biasa; datang dari luar; tersendiri. Jadi keterasingan adalah sesuatu yang berkaitan dengan hal yang tidak biasa, belum biasa, aneh dan juga tersendiri.
Penyebab seseorang berbeda karena keterasingan adalah perilakunya yang berbeda dan tidak sapat diterima oleh semua orang ataupun tidak dapat dibenarkan dengan masyarakat sekitar. Sehingga menjadi sulit untuk menyesuaikan diri di dalam masyarakat. Kekurangan yang terjadi pada diri seseorang dapat menyebabkan keterasingan juga. Namun untuk kasus ini bukan masyarakat yang menyebabkan orang itu merasa terasing melaikan dirinya sendiri yang merasa terasingkan karena ketidakmampuan dalam bersosialisasi ataupun membuat permasalahan. Ketidakmampuan ataupun kesalahan ini melibatkan pada nama baik maupun harga diri martabat orang yang bersangkutan.
5. Kesepian
Kesepian yang memiliki kata dasar "sepi" yang berarti sunyi; lenggang; tidak ada orang (kendaraan dan sebagainya); tidak ada apa-apa; tidak ramai; dianggap tidak ada apa-apa; tidak dihiraukan sama sekali. Dan untuk pengertian kesepian sendiri adalah keadaan sepi; kesunyian; kelengangan; perasaan sunyi. Orang-orang yang mengalami kesepian biasanya karena mereka kehilangan orang-orang yang mereka anggap dekat, menghilang karena sudah jauh ataupun berbagai alasan lainnya. Kesepian juga dapat dirasakan jika seseorang tidak bisa berinteraksi satu sama lain seperti berbicara, berkenalan, atau menegur. Sehingga merasakan tidak seseorang yang merasa kesepian merasa tidak punya apa-apa dalam kehidupannya
6. Ketidak Pastian
Ketidak pastian yang berasal dari kata tidak pasti dengan pengertian tidak menentu, sesuatu yang tidak dapat ditentukan, tidak mengetahui, tidak memiliki arah yang jelas, dan memiliki asal usul yang tidak jelas atau tanpa kejelasan. Dan untuk pengertian ketidak pastian sendiri adalah suatu keadaan yang tidak memiliki kepastian, tidak menentu ataupun tidak dapat ditentukan, tidak diketahui, suatu keadaan yang arahnya tidak jelas, dan sesuatu yang asal usulnya tidak memiliki kejelasan.
Ketidak pastian memiliki suatu penyebab, yaitu diantaranya :
1. Obsesi (Gejala neurosa jiwa) : yang keberadaannya didalam pikiran mauoun perasaan secara terus menerus
2. Phobia (Ketakutan tak terkendali) : Suatu ketakutan yang tibul secara tak terkendali, tidak normal dengan sesuatu hal ataupun kejadian yang tanpa diketahui penyebabnya.
3.Kompulasi (Keraguan terhadap sesuatu yang telah dikerjakan) : Keraguan yang dapat menimbulkan dorongan dengan secara tidak sadar dengan melakukan hal yang sama secara berulang kali.
3. Lakukanlah sesuatu meskipun itu adalah sesuatu hal yang kecil. Dengan melakukan han dan langkah kecil aktif untuk mencapai tujuan, maka kemungkinan besar untuk mencapai tujuan pun akan berpeluang dengan besar.
9. Untuk menghadapi ketidakpastiandalam hidup sangat diperlukan untuk menjalin hubungan dengan sebanyak mungkin. Jangan coba untuk mengurung diri dan jangan pernah tidak sama sekali untuk tidak menunjukkan kerapuhan di dalam diri kira. Karena kita harus memiliki suatu hubungan, entah itu hubungan dengan orang-orang sekitara ataupun Tuhan Yang Maha Esa.
Referensi:
Kamus Besar Bahasa Indonesia
http://setdjadi30.wordpress.com/2011/05/23/apa-itu-kegelisaha/
http://sarahabibah.blogspot.com/2012/06/pengertian-dan-sebab-sebab-orang.html
http://iman-lazuardi.blogspot.com/2012/07/keterasingan.html
http://zaysscremeemo.blogspot.com/2012/06/pengertian-kesepian.html
http://iman-lazuardi.blogspot.com/2012/07/ketidakpastian.html
http://ramiandiakbari.wordpress.com/2012/06/29/usaha-usaha-mengatasi-ketidakpastian/
Kegelisahan yang mempunyai kata dasar "Gelisah" yang mempunyai arti tidak tenteram, selalu merasa khawatir (suasana hati); tidak tenang (tidur); tidak sabar lagi dalam menanti; cemas. Dan kegelisahan sendiri memiliki arti perasaan gelisah; kekhawatiran; kecemasan. Masalah kegelisahan berhubungan dengan masalah frustasi, dimana frutasi adalah rasa kecewa akibat kegagalan di dalam mengerjakan sesuatu akibat tidak berhasil dalam mencapai suatu cita-cita. Kegelisahan dan kesedihan adalah suatu kejahatan yang sama yang datang berbarengan dan beriringan. Perasaan tersebut selalu akan menghatui satu sama lain. Jika perasaan sedang dilanda perasaan gelisah, maka perasaan susah dan sedih juga akan muncul, begitu pula dengan sebaliknya. Ketika kita berusaha untuk menghidarinya dan berlari dari kenyataan, namun tetap saja perasaan tersebut akan terus menghantui di dalam diri kita. Karena perasaan tersebut bukan harus kita hindari dan bukan berarti membiarkan perasaan tersebut terus ada di dalam diri kita. Kita harus berupaya untuk mengatasinya dengan usaha kita sendiri dengan memiliki keteguhan hati dan kesabaran dengan kebenaran dan kebijaksanaan yang mengikutinya.
Kegelisahan yang ada pada dalam diri kita pada kenyataannya terjadi karena disebabkan oleh diri sendiri, perasaan gelisah tercipta karena manusia itu sendiri yang memikirkan di dalam pikiran manusia sendiri karena ketidak mampuan maupun kegagalan untuk memahami berbahayanya perasaan keakuan dan melalui khayalan yang tinggi serta kesalahan dalam menilai setiap kejadian maupun benda.
Menurut Sigmund Freud yaitu seorang ahli psikoanalisa mempunyai pendapat bahwa ada tiga macam kecemasan, yaitu :
1. Kecemasan Obyektif (Kecemasan kenyataan) : Kecemasan yang disebabkan akibat pengalaman perasaan yang sebagai akibat pengamatan ataupun suatu bahaya yang berada dalam dunia luar.
2. Kecemasan Neoritis (Syaraf) : Kecemasan yang disebabkan oleh pengamatan tentang bahaya yang berasal dari naluriah.
3. Kecemasan Moril : kecemasan yang timbul karena pribadi pada seseorang.
2. Sebab-sebab Orang Gelisah
Penyebab darinya manusia memiliki kegelisahan dimana hati yang tidak tentram yang memiliki rasa khawatir, kegelisahan karena timbulnya rasa frustasi yang takut karena tidak dapat mencapai sesuatu yang diinginkan dan dihantui oleh berbagai macam perasaan di dalam pikirin sehingga menyebabkan tidak tenang.
3. Usaha-usaha Mengatasi Kegelisahan
Kegelisahan adalah salah satu penyakit yang ada di dalam hati yang secepatnya harus dihilangkan, seperti penyakit lainnya dimana jika penyakit hati ini tidak cepat disembuhkan maka akan timbul penyakit-penyakit lainnya yang lebih berbahaya. Ketika seseorang mengalami penyakit hati dan ia tidak mengobatinya melainkan melarikan diri sehingga dapat menimbulkan sesuatu yang tidak diinginkan dengan cara meminum-minuman keras, mengkonsumsi narkoba, dan lain sebagainya, disinilah yang berbahaya jika sampai terjadi. Sesungguhnya Allah SWT tidak pernah memberikan suatu ujian melainkan hamba itu sendiri bisa melewatinya dan tidak melebihi dari kemampuannya, itulah yang dikatakan oleh Allah SWT dengan friman-Nya
لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا
Artinya:
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. (Q.S Al Baqarah: 286).
Lalu bagaimana cara mengatasi kegelisahan?. Langkah yang harus pertama kali diingat adalah Allah SWT karena seperti yang dikatakan di dalam firman-Nya :
“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” (QS. Ar Ra’du : 28)
Dan cara-cara lainnya untuk mengatasi kegelisahan, yaitu :
1. Shalat
Shalat adalah merupakan ibadah yang melakukan komunikasi dengan Allah SWT dengan secara langsung. Dan pada saat itulah pula kita dapat menumpahkan kegelisahan yang kita miliki kepada-Nya. Dengan mendirikan shalat 5 waktu, terlebih lagi dengan shalat sunnah maka hati pun akan semakin tenang, pertolongan Allah akan selalu didapatkan di dunia dan di akhirat, dan dapat menumbuhkan ketuguhan dan kesabaran hati yang kuat. Berikut hadist yang membicarakan tentang shalat dapat menentramkan hati kita.
«يَا بِلاَلُ أَقِمِ الصَّلاَةَ أَرِحْنَا بِهَا»Artinya: "Wahai Bilal, iqamahkanlah shalat, tenangkanla kita dengan (mengerjakan)nya". (HR. Abu Daud)
2. Selalu Bersyukur dengan Karunia-Nyaعَنْ أَنَسٍ رضي الله عنه أَنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ «حُبِّبَ إِلَىَّ مِنَ الدُّنْيَا النِّسَاءُ وَالطِّيبُ وَجُعِلَ قُرَّةُ عَيْنِى فِى الصَّلاَةِ»Artinya: "Anas radhiyallahu 'anhu meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallambersabda: "Dicintakan kepadaku dari dunia; wanita dan wewangian dan dijadikan sesuatu yang sejuk di mataku ada di dalam shalat". (HR. Ahmad)
Dengan selalu bersyukur karena karunia-Nya yang selalu diberikan kepada kita, maka kita pun tidak akan pernah merasa kekurangan ataupun tidak merasa bahwa semuanya sia-sia. Dimana yang telah dijanjikan oleh Allah SWT dalam firmannya.
“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumatkan, Jika kamu bersyukur akan karuniaKu, pasti Aku tambah untukmu, jika kamu ingkar, sesungguhnya azabKu sangat pedih”. (QS. Ibrahim: 7)Dijelaskan dalam surat Ibrahim ayat 7, bahwa jika kita terus mensyukuri karunia yang telah Allah berikan kepada kita, maka Allah pun akan menambahkan karunia kepada kita. Sebaliknya, jika kita tidak mansyukuri karunia yang Allah berikan, maka azab Allah lah yang akan menanti bagi tidak yang bersyukur.
“Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tentram, rizkinya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduk) nya mengingkari nikmat-nikmat Allah; karena itu Allah merasakan kepada mereka pakaian kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang selalu mereka perbuat”. (QS. An Nahl : 112)Dari Surat An-Nahl ayat 112 dijelaskan bahwa Allah tidak akan segan-segan menghilangkan suatu kenikmatan kepada sesuatu yang tidak mensyukuri karunia-Nya yang telah diberikan.
3. Dzikirullah (Berdzikir terhadap Allah)
Dzikir merupakan ibadah yang paling mudah untuk dilaksanakan
Dzikir dapat dilakukan kapanpun dimanapun asalkan dalam keadaan suci dan tempat yang tidak najiz. Dzikir juga merupakan salah satu amalan yang sangat mudah dan ringan untuk dikerjakan, dapat dilakukan di dalam hati maupun disuarakan dengan lisan. Dzikir ini pun tidak diikuti aturan mengenai batas minimal atau maksimal untuk melakukannya, intinya adalah niat dan keikhlasan kita.
Mengingat Allah swt melalui berdzikir dapat dilakukan dengan cara mengucapkan kalimat-kalimat thoyyibah (seperti, astagfirullaahal’adhim, subhanallah, alhamdulillah, Laa ilaa ha Illallah, Allahu Akbar) secara lisan maupun di dalam hati berulang-ulang dan terus-menerus, sebanyak yang kita mampu.
“… Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah(berdzikir) hati menjadi tenteram.” (QS. Ar Ra’du : 28)Dzikir, tidak hanya dilakukan dengan lisan. Namun, dzikir yang utama adalah rangkaian amalan yang melibatkan pikiran, hati, lisan dan perbuatan. Dengan selalu berdzikir Insya Allah akan selalu diberi kemudahan, penceraahan dan ketenangan dalam hati.
4. Membaca, Mempelajari dan Memahami Al-Qur'an
Sebagai seorang muslim, sudahlam menjadi barang yang harus yaitu membaca, mempelajari dan mengamalkan Al-Quran. Karena itulah kitab kita umat muslim, yang sudah menjadi keharusan untuk menjadikannya pedoman hidup. Al-quran merupakan petunjuk kehidupan dan obat
Dan Kami turunkan dari Al-Qur'an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al-Qur'an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.(Q.S. Al-Isra' 17:82)
Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil)…........ QS. Al Baqarah (2) : 2, 185dan al-quran berisikan berbagai kalimat yang penuh dengan kebaikan, ayat-ayat Allah yang diturunkan pada bulan yang penuh barokah yaitu Bulan ramadhan, maka niscaya siapa yang dengan secara teratur membacanya maka tenanglah hatinya, bahkan yang mendengarkanpun akan ikut merasa tenang.
“ Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al Quran yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang , gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang disesatkan Allah, niscaya tak ada baginya seorang pemimpinpun.” (QS.Az Zumar : 23)
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, bertambahlah iman mereka (karenanya) dan kepada Tuhanlah mereka bertawakkal”. (QS. Al Anfal : 2)Wallahu'alam
4. Keterasingan
Keterasingan yang berasal dari kata terasing, dan kata terasing sendiri berasal dari kata "asing", dimana kata asing memiliki pengertian aneh; tidak biasa; belum biasa; datang dari luar; tersendiri. Jadi keterasingan adalah sesuatu yang berkaitan dengan hal yang tidak biasa, belum biasa, aneh dan juga tersendiri.
Penyebab seseorang berbeda karena keterasingan adalah perilakunya yang berbeda dan tidak sapat diterima oleh semua orang ataupun tidak dapat dibenarkan dengan masyarakat sekitar. Sehingga menjadi sulit untuk menyesuaikan diri di dalam masyarakat. Kekurangan yang terjadi pada diri seseorang dapat menyebabkan keterasingan juga. Namun untuk kasus ini bukan masyarakat yang menyebabkan orang itu merasa terasing melaikan dirinya sendiri yang merasa terasingkan karena ketidakmampuan dalam bersosialisasi ataupun membuat permasalahan. Ketidakmampuan ataupun kesalahan ini melibatkan pada nama baik maupun harga diri martabat orang yang bersangkutan.
5. Kesepian
Kesepian yang memiliki kata dasar "sepi" yang berarti sunyi; lenggang; tidak ada orang (kendaraan dan sebagainya); tidak ada apa-apa; tidak ramai; dianggap tidak ada apa-apa; tidak dihiraukan sama sekali. Dan untuk pengertian kesepian sendiri adalah keadaan sepi; kesunyian; kelengangan; perasaan sunyi. Orang-orang yang mengalami kesepian biasanya karena mereka kehilangan orang-orang yang mereka anggap dekat, menghilang karena sudah jauh ataupun berbagai alasan lainnya. Kesepian juga dapat dirasakan jika seseorang tidak bisa berinteraksi satu sama lain seperti berbicara, berkenalan, atau menegur. Sehingga merasakan tidak seseorang yang merasa kesepian merasa tidak punya apa-apa dalam kehidupannya
6. Ketidak Pastian
Ketidak pastian yang berasal dari kata tidak pasti dengan pengertian tidak menentu, sesuatu yang tidak dapat ditentukan, tidak mengetahui, tidak memiliki arah yang jelas, dan memiliki asal usul yang tidak jelas atau tanpa kejelasan. Dan untuk pengertian ketidak pastian sendiri adalah suatu keadaan yang tidak memiliki kepastian, tidak menentu ataupun tidak dapat ditentukan, tidak diketahui, suatu keadaan yang arahnya tidak jelas, dan sesuatu yang asal usulnya tidak memiliki kejelasan.
Ketidak pastian memiliki suatu penyebab, yaitu diantaranya :
1. Obsesi (Gejala neurosa jiwa) : yang keberadaannya didalam pikiran mauoun perasaan secara terus menerus
2. Phobia (Ketakutan tak terkendali) : Suatu ketakutan yang tibul secara tak terkendali, tidak normal dengan sesuatu hal ataupun kejadian yang tanpa diketahui penyebabnya.
3.Kompulasi (Keraguan terhadap sesuatu yang telah dikerjakan) : Keraguan yang dapat menimbulkan dorongan dengan secara tidak sadar dengan melakukan hal yang sama secara berulang kali.
4. Histeria (neurosa jiwa) : neurosa jiwa yang penyebabnya adalah tekanan terhadap mental, kekecewaan, kelemahan syaraf, tidak mampunya dalam menguasai diri, dan sugeti dari suatu sikap orang lain.
5. Delusi (Pikiran yang tidak beres) : yang disebabkan berdasarkan dengan keyakinan palsu. Ada tiga delusi yaitu delusi perkusi (beranggapan kalau keadaan disekitanya jelek), delusi keagungan (menganggap bahwa dirinya lah yang paling penting dan besar), delusi melancholis (memiliki perasaan bahwa dirinya hina, bersalah, dan berdosa).
6. Halusinasi (Khayalan) : suatu khayalan yang terjadi tan terjadinya rancangan pada panca indra.
7. Keadaan Emosi : Dimana seuatu keadaan yang sangt dipengaruhi oleh emosinya.
7. Usaha-usaha untuk Mengatasi Ketidak Pastian
Suatu ketidakpastian harus ditangani dengan cara-cara berikut agar membuat hidup lebih mudah untuk menjalankan segala yang akan dihadapi, dan kita lebih siap juga lebih mampu untuk menghadapi resiko tersebut :
1. Tidak ada seorang manusia pun yang mengetahui segalanya yang akan terjadi, namun semua manusia pasti bisa melaluinya, karena tidak ada tantangan yang dihadapi melainkan sesuai kemampuan manusia itu sendiri. Dengan merubah cara memandang kesulitan dengan mengubahnya dengan bagaimana kita menghadapi hal tersebut.
2. Dengan adanya ketidakpastian seseorang sering kali menjadi lumpuh. Dengan mengkesampingakan rasa takut dengan adanya ketidakpastian dan percaya pada diri sendiri bahwa kebenaran selalu ada.
4. Fokuskan diri kepada sesuatu yang bisa diatur. Jangan sampai sesuatu yang tidak bisa diatur tersebut menjadi pikiran kita. Dengan mengatakan pada diri sendiri, tidak perlu untuk mencemaskan situasi, Serahkan semua kepada-Nya ketika kita sudah mencoba semua yang kita bisa lakukan.
5. Dengan melakukan persiapan pada diri sendiri dan melakukan perencanaan maka untuk menghadapi hal-hal yang buruk pun bisa kita lalui lebih mantap.
6. Melakukan evaluasi hidup
7. Berbicara dengan orang-orang terdekat tentang apa yang membuat anda menjadi tertekan. Dengan saling berbicara maka akan menemukan pengertian yang lebih besar dengan melihat pengalaman satu sama lain. Dan membuat saling mendukung satu sama lain untuk mencapainya.
8. Dengan menghadapi ketidakpastian, maka dengan baiknya kita mengembakan sikap rasa bersykur. Dengan memperhatika hal-hal hidup kita dan luangkan waktu untuk mencatat hal apa saja yang membuat kita bersyukur.
9. Untuk menghadapi ketidakpastiandalam hidup sangat diperlukan untuk menjalin hubungan dengan sebanyak mungkin. Jangan coba untuk mengurung diri dan jangan pernah tidak sama sekali untuk tidak menunjukkan kerapuhan di dalam diri kira. Karena kita harus memiliki suatu hubungan, entah itu hubungan dengan orang-orang sekitara ataupun Tuhan Yang Maha Esa.
Referensi:
Kamus Besar Bahasa Indonesia
http://setdjadi30.wordpress.com/2011/05/23/apa-itu-kegelisaha/
http://sarahabibah.blogspot.com/2012/06/pengertian-dan-sebab-sebab-orang.html
http://iman-lazuardi.blogspot.com/2012/07/keterasingan.html
http://zaysscremeemo.blogspot.com/2012/06/pengertian-kesepian.html
http://iman-lazuardi.blogspot.com/2012/07/ketidakpastian.html
http://ramiandiakbari.wordpress.com/2012/06/29/usaha-usaha-mengatasi-ketidakpastian/
MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB
00.22
1. Pengertian Tanggung Jawab
Tanggung Jawab yang memiliki arti berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya (kalau terjadi apa-apa boleh dituntu, dipersalahkan, diperkarakan dan sebagainya); fungsi menerima pembebanan, sebagai akibat sikap pihak sendiri atau pihak lain. Tanggung jawab merupakan salah satu sikap dari kesadaran manusia dalam bertingkah laku ataupun dalam perbuatannya yang disengaja maupun tidak disengaja. Tanggung jawab juga bisa berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akanya suatu kewajiban. Tanggung jawab memiliki sifat yang kodrati, yang memiliki arti sudah menjadi bagian di dalam kehidupan manusia, bahwa setiap manusia akan memiliki tanggung jawab yang harus dibebaninya. Tanggung jawab manusia memiliki dua tanggung jawab yaitu tanggung jawab terhadap saat di dunia dan tanggung jawab saat di akhirat nantinya. Apabila manusia tidak mau menjalankan tanggung jawabnya maka manusia tersebut akan menerima dampaknya yang bisa jadi lebih besar dari tanggung jawab itu sendiri. Dan bila tanggung jawab tersebut bersangkutan dengan orang lain, jika dia tidak mau bertanggung jawab maka orang lain yang bersangkutan dengannya akan memaksakan untuknya melakukan tanggung jawab tersebut. Tanggung jawab merupakan ciri manusia yang beradab (berbudaya). Manusia memiliki perasaan untuk bertanggung jawab karena ia akan menyadari dari akibat baik maupun buruknya dari perbuatan yang dia ambil, dan menyadari pula dengan pihak lain yang bersangkutan memerlukan suatu pengabdian atau pengorbanannya. Dan untuk menigkatkan kesadaran dalam bertanggung jawab perlu ditempuh usaha melalui penyuluhan, keteladanan, pendidikan dan taqwa kepada Allah SWT.
2.Macam-macam Tanggung Jawab
Manusia yang bertanggung jawab karena adanya rasa kesadaran maupun pengertian dan pemahaman atas segala perbuatan dan akibatnya dan atas kepentingan dengan pihak lain, maka sikap tanggung jawab akan timbul sendiri karena manusia hidup bermasyarakat dan hidup di dalam lingkungan alam. Dan macam-macam tanggung jawab yang harus manusia miliki yaitu :
1. Tanggung jawab terhadap diri sendiri : tanggung jawab yang menuntu kesadaran pasa setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri, untuk mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi. Dengan memiliki tanggung jawab terhadap diri sendiri makan manusia dapat hidup dengan mandiri dan tidak selalu bergantung dengan orang lain. Melakukan usaha yang keras untuk dirinya sendiri tanpa harus selalu bergantung orang lain, begitu juga dalam memecahkan masalah. Contoh : Ketika Ani sedang memasak telur, tidak sengaja dia menjatuhkan telurnya ke lantai dan membuat lantai mejadi kotor. Karena Ani yang bersalah maka Ani yang harus membersihkan lantainya, bukan menyuruh orang lain. Itulah konsekuensi tanggung jawab terhadap diri sendiri.
2. Tanggung jawab terhadap keluarga : Keluarga yang terdiri dari suami, istri, dan anak, ataupun orang-orang yang menjadi anggota keluarga. Keluarga merupakan suatu bagian terkecil dari masyarakat. Dimana tiap anggota keluarga memili suatu tangung jawabnya sendiri-sendiri dan saling bersangkutan untuk membawa nama baik keluarga. Tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan, kehidupan, pendidikan, dan keselamatan. Contoh : Seorang ayah mempunyai tanggung jawab untuk mencari nafka bagi keluarganya dimana seorang ayah/suami adalah seorang pemimpin bagi suatu keluarga.
3. Tanggung jawab terhadap masyarakat : Manusia tidak bisa hidup sendirian, dimana manusia memiliki ketergantungan satu sama lain, sesuai dengan kedudukannya sebagai makhluk sosial. Dengan adanya mempunyai keterkaitan yang saling membutuhkan, maka manusia harus tetap harus saling menjaga komunikasi satu sama lain. Dengan demikian setiap manusia yang menjadi anggota masyarakat maka memiliki tanggung jawab tersebut. Contoh : seorang ketua RT pada suatu daerah, maka tanggung jawab warga sekitar daerah tersebut adalah tanggung jawab ketua RT pula. Tanggung jawab berupa keamanan, kesejahteraan, dan lain sebagainya terhadap warganya.
4. Tanggung jawab terhadap bangsa dan negara : Setiap individu yang menjadi suatu warga negara pada negara, maka individu tersebut pun memiliki tanggung jawab terhadap negara itu pula. Yaitu tanggung jawab terhadap bertindak, berpikir, serta bertingkah laku yang terikat dengan norma-norma dan atura-aturan yang dibuat oleh negara tersebut. Dimana individu yang menempati suatu negara tidak boleh berperilakuan semaunya sendiri melainkan seperti apa yang harus ia tanggung jawabkan terhadap suatu negara tersebut. Contoh : Ketika bang Indonesia dijajah maka sudah suatu tanggung jawab yang besar bagi warga Indonesia untuk melindungi negaranya dan mengembalikan Indonesia kedalam kemerdekaanya
5. Tanggung jawab terhadap Allah SWT : Allah SWT menciptakan mahluk hidup karena mempunyai suatu alasan yang besar, tidak ada sesuatu yang dicptakan-Nya menjadi sia-sia. Begitu pula dengan manusia yang dimana manusia merupakan mahluk yang ditinggikan derajatnya dibandingkan mahluk yang lain jika dia beriman dengan-Nya. Manusia memiliki tanggung jawab seacara langsung terhadap Allah SWT. Sehingga apa yang diperbuat dan apa yang dipertindak, maka manusia harus mempunyai pertanggung jawaban akan hal tersebut, dan tidak akan pernah bisa lepas dari apa yang telah dia perbuat karena ada Allah SWT dan malaikat-Nya yang selalu mengawasi tiap individu manusia. Dimana jika melanggar maka hukuman pun aka terus menanti si pelanggar tersebut kecuali dengan doa mohon ampun dan tobat yang sesungguhnya. Contoh : Manusia diberikan nikmat dan suatu pilihan yang terbaik dari Allah SWT. Itu dikarenakan Allah SWT menyayangi hamba-Nya, oleh karena itu manusia memiliki kewajiban untuk terus melaksanakan apa yang harus dilaksanakan dan harus menjauhkan diri dari apa yang harus dijauhkan menurut hukum dan peratuan yang dibuat oleh Allah SWT.
3. Pengabdian dan Pengorbanan
Tanggung jawab juga bagian dari pengabdian dan pengorbanan. Pengabdian dan pengorbanan merupakan suatu perbuatan yang baik untuk kepentingan manusia.
1. Pengabdian
Pengabdian merupakan perbuatan baik dalam pikiran dan pendapat dengan perwujudan kesetiaan, atau suatu kesetiaan yang di lakukan dengan ikhlas.
Pengabdian itu ada hakekatnya yaitu rasa tanggung jawab. Apabila orang bekerja keras seharian penuh itu untuk mencukupi kebutuhannya. Lain halnya jika kita hanya membantu teman dalam kesulitan mungkin sampai berhari-hari itu bukan pengabdian, tetapi hanya sebuah bantuan saja.
2. Pengorbanan
Pengorbanan berasal dari kata korban yang berarti persembahan, sehingga pengorbanan berarti pemberian untuk menyatakan kebaktian. Dengan demikian pengorbanan yang bersifat kebaktian itu mengandung unsur keikhlasan yang tidak mengharapkan suatu imbalan maupun pamrih dari orang lain.
Perbedaan daripada Pengabdian Dan Pengorbanan
Perbedaan pengabdian dan pengorbanan tidak terlalu jelas. Karena dengan adanya pengabdian tentu ada pengorbanannya. Antara sesama kawan sulit di katakannya pengabdian, karena kata pengabdian mengandung arti lebih rendah tingkatnya, tetapi untuk kata pengorbanan dapat juga diterapkan kepada sesama teman.
Pengorbanan merupakan akibat dari pengabdian. Pengorbanan dapat berupa bentuk harta benda, pikiran, perasaan, bahkan dapat juga berupa jiwanya.
Pengabdian lebih banyak menunjukan kepada perbuatan sedangkan pengorbanan lebih banyak menunjukan kepada pemberian sesuatu misalnya berupa pikiran ,perasaan, tenaga, biaya, dan waktu. Dalam pengabdian selalu dituntut suatu pengorbanan, tetapi pengorbanan belum tentu menuntut suatu pengabdian.
Referensi :
Kamus Besar Bahasa Indonesia
http://tugas-untuk-kuliah.blogspot.com/2012/05/pengertian-pengabdian-dan-pengorbanan.html
http://zaysscremeemo.blogspot.com/2012/06/pengertian-tanggungjawab.html
http://pebyword.wordpress.com/2012/06/03/pengertian-dan-macam-macam-tanggung-jawab-manusia-dan-tanggung-jawab/
www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=3&ved=0CD8QFjAC&url=http%3A%2F%2Fzaysscremeemo.blogspot.com%2F2012%2F06%2Fpengertian-tanggungjawab.html&ei=0yeAU-zBMoaE8gXkzIDgDg&usg=AFQjCNFvopuiwls0zqBwR7R4MLGxcL6VJA&sig2=nPCvekWCugVqpkuhBoOttQ
Tanggung Jawab yang memiliki arti berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya (kalau terjadi apa-apa boleh dituntu, dipersalahkan, diperkarakan dan sebagainya); fungsi menerima pembebanan, sebagai akibat sikap pihak sendiri atau pihak lain. Tanggung jawab merupakan salah satu sikap dari kesadaran manusia dalam bertingkah laku ataupun dalam perbuatannya yang disengaja maupun tidak disengaja. Tanggung jawab juga bisa berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akanya suatu kewajiban. Tanggung jawab memiliki sifat yang kodrati, yang memiliki arti sudah menjadi bagian di dalam kehidupan manusia, bahwa setiap manusia akan memiliki tanggung jawab yang harus dibebaninya. Tanggung jawab manusia memiliki dua tanggung jawab yaitu tanggung jawab terhadap saat di dunia dan tanggung jawab saat di akhirat nantinya. Apabila manusia tidak mau menjalankan tanggung jawabnya maka manusia tersebut akan menerima dampaknya yang bisa jadi lebih besar dari tanggung jawab itu sendiri. Dan bila tanggung jawab tersebut bersangkutan dengan orang lain, jika dia tidak mau bertanggung jawab maka orang lain yang bersangkutan dengannya akan memaksakan untuknya melakukan tanggung jawab tersebut. Tanggung jawab merupakan ciri manusia yang beradab (berbudaya). Manusia memiliki perasaan untuk bertanggung jawab karena ia akan menyadari dari akibat baik maupun buruknya dari perbuatan yang dia ambil, dan menyadari pula dengan pihak lain yang bersangkutan memerlukan suatu pengabdian atau pengorbanannya. Dan untuk menigkatkan kesadaran dalam bertanggung jawab perlu ditempuh usaha melalui penyuluhan, keteladanan, pendidikan dan taqwa kepada Allah SWT.
2.Macam-macam Tanggung Jawab
Manusia yang bertanggung jawab karena adanya rasa kesadaran maupun pengertian dan pemahaman atas segala perbuatan dan akibatnya dan atas kepentingan dengan pihak lain, maka sikap tanggung jawab akan timbul sendiri karena manusia hidup bermasyarakat dan hidup di dalam lingkungan alam. Dan macam-macam tanggung jawab yang harus manusia miliki yaitu :
1. Tanggung jawab terhadap diri sendiri : tanggung jawab yang menuntu kesadaran pasa setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri, untuk mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi. Dengan memiliki tanggung jawab terhadap diri sendiri makan manusia dapat hidup dengan mandiri dan tidak selalu bergantung dengan orang lain. Melakukan usaha yang keras untuk dirinya sendiri tanpa harus selalu bergantung orang lain, begitu juga dalam memecahkan masalah. Contoh : Ketika Ani sedang memasak telur, tidak sengaja dia menjatuhkan telurnya ke lantai dan membuat lantai mejadi kotor. Karena Ani yang bersalah maka Ani yang harus membersihkan lantainya, bukan menyuruh orang lain. Itulah konsekuensi tanggung jawab terhadap diri sendiri.
2. Tanggung jawab terhadap keluarga : Keluarga yang terdiri dari suami, istri, dan anak, ataupun orang-orang yang menjadi anggota keluarga. Keluarga merupakan suatu bagian terkecil dari masyarakat. Dimana tiap anggota keluarga memili suatu tangung jawabnya sendiri-sendiri dan saling bersangkutan untuk membawa nama baik keluarga. Tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan, kehidupan, pendidikan, dan keselamatan. Contoh : Seorang ayah mempunyai tanggung jawab untuk mencari nafka bagi keluarganya dimana seorang ayah/suami adalah seorang pemimpin bagi suatu keluarga.
3. Tanggung jawab terhadap masyarakat : Manusia tidak bisa hidup sendirian, dimana manusia memiliki ketergantungan satu sama lain, sesuai dengan kedudukannya sebagai makhluk sosial. Dengan adanya mempunyai keterkaitan yang saling membutuhkan, maka manusia harus tetap harus saling menjaga komunikasi satu sama lain. Dengan demikian setiap manusia yang menjadi anggota masyarakat maka memiliki tanggung jawab tersebut. Contoh : seorang ketua RT pada suatu daerah, maka tanggung jawab warga sekitar daerah tersebut adalah tanggung jawab ketua RT pula. Tanggung jawab berupa keamanan, kesejahteraan, dan lain sebagainya terhadap warganya.
4. Tanggung jawab terhadap bangsa dan negara : Setiap individu yang menjadi suatu warga negara pada negara, maka individu tersebut pun memiliki tanggung jawab terhadap negara itu pula. Yaitu tanggung jawab terhadap bertindak, berpikir, serta bertingkah laku yang terikat dengan norma-norma dan atura-aturan yang dibuat oleh negara tersebut. Dimana individu yang menempati suatu negara tidak boleh berperilakuan semaunya sendiri melainkan seperti apa yang harus ia tanggung jawabkan terhadap suatu negara tersebut. Contoh : Ketika bang Indonesia dijajah maka sudah suatu tanggung jawab yang besar bagi warga Indonesia untuk melindungi negaranya dan mengembalikan Indonesia kedalam kemerdekaanya
5. Tanggung jawab terhadap Allah SWT : Allah SWT menciptakan mahluk hidup karena mempunyai suatu alasan yang besar, tidak ada sesuatu yang dicptakan-Nya menjadi sia-sia. Begitu pula dengan manusia yang dimana manusia merupakan mahluk yang ditinggikan derajatnya dibandingkan mahluk yang lain jika dia beriman dengan-Nya. Manusia memiliki tanggung jawab seacara langsung terhadap Allah SWT. Sehingga apa yang diperbuat dan apa yang dipertindak, maka manusia harus mempunyai pertanggung jawaban akan hal tersebut, dan tidak akan pernah bisa lepas dari apa yang telah dia perbuat karena ada Allah SWT dan malaikat-Nya yang selalu mengawasi tiap individu manusia. Dimana jika melanggar maka hukuman pun aka terus menanti si pelanggar tersebut kecuali dengan doa mohon ampun dan tobat yang sesungguhnya. Contoh : Manusia diberikan nikmat dan suatu pilihan yang terbaik dari Allah SWT. Itu dikarenakan Allah SWT menyayangi hamba-Nya, oleh karena itu manusia memiliki kewajiban untuk terus melaksanakan apa yang harus dilaksanakan dan harus menjauhkan diri dari apa yang harus dijauhkan menurut hukum dan peratuan yang dibuat oleh Allah SWT.
3. Pengabdian dan Pengorbanan
Tanggung jawab juga bagian dari pengabdian dan pengorbanan. Pengabdian dan pengorbanan merupakan suatu perbuatan yang baik untuk kepentingan manusia.
1. Pengabdian
Pengabdian merupakan perbuatan baik dalam pikiran dan pendapat dengan perwujudan kesetiaan, atau suatu kesetiaan yang di lakukan dengan ikhlas.
Pengabdian itu ada hakekatnya yaitu rasa tanggung jawab. Apabila orang bekerja keras seharian penuh itu untuk mencukupi kebutuhannya. Lain halnya jika kita hanya membantu teman dalam kesulitan mungkin sampai berhari-hari itu bukan pengabdian, tetapi hanya sebuah bantuan saja.
2. Pengorbanan
Pengorbanan berasal dari kata korban yang berarti persembahan, sehingga pengorbanan berarti pemberian untuk menyatakan kebaktian. Dengan demikian pengorbanan yang bersifat kebaktian itu mengandung unsur keikhlasan yang tidak mengharapkan suatu imbalan maupun pamrih dari orang lain.
Perbedaan daripada Pengabdian Dan Pengorbanan
Perbedaan pengabdian dan pengorbanan tidak terlalu jelas. Karena dengan adanya pengabdian tentu ada pengorbanannya. Antara sesama kawan sulit di katakannya pengabdian, karena kata pengabdian mengandung arti lebih rendah tingkatnya, tetapi untuk kata pengorbanan dapat juga diterapkan kepada sesama teman.
Pengorbanan merupakan akibat dari pengabdian. Pengorbanan dapat berupa bentuk harta benda, pikiran, perasaan, bahkan dapat juga berupa jiwanya.
Pengabdian lebih banyak menunjukan kepada perbuatan sedangkan pengorbanan lebih banyak menunjukan kepada pemberian sesuatu misalnya berupa pikiran ,perasaan, tenaga, biaya, dan waktu. Dalam pengabdian selalu dituntut suatu pengorbanan, tetapi pengorbanan belum tentu menuntut suatu pengabdian.
Referensi :
Kamus Besar Bahasa Indonesia
http://tugas-untuk-kuliah.blogspot.com/2012/05/pengertian-pengabdian-dan-pengorbanan.html
http://zaysscremeemo.blogspot.com/2012/06/pengertian-tanggungjawab.html
http://pebyword.wordpress.com/2012/06/03/pengertian-dan-macam-macam-tanggung-jawab-manusia-dan-tanggung-jawab/
www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=3&ved=0CD8QFjAC&url=http%3A%2F%2Fzaysscremeemo.blogspot.com%2F2012%2F06%2Fpengertian-tanggungjawab.html&ei=0yeAU-zBMoaE8gXkzIDgDg&usg=AFQjCNFvopuiwls0zqBwR7R4MLGxcL6VJA&sig2=nPCvekWCugVqpkuhBoOttQ
MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP
00.15
1. Pengertian Pandangan Hidup dan Ideologi
Pandangan hidup yang berasal dari dua kata pandangan yang berkata dasar "pandang" yang berarti penglihatan yang tetap dan agak lama dan pandangan berarti hasil perbuatan memandang (memperhatikan, melihat, dan sebagainya). Dan dari kata hidup yang berarti masih terus ada, bergerak, dan bekerja sebagaimana mestinya (tentang manusia, binatang, tumbuhan, dan sebagainya). Sehingga pengertian dari pandangan hidup adalah suatu pendapat maupun pertimbangan dalam perbuatan untuk dijadikan sebagai pendoman, petunjuk, arahan untuk hidup di dunia.
Ideologi yang memiliki pengertian kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat (kejadian) yang memberikan arah dan tujuan untuk kelangsungan hidup. Yang merupakan dari gabungan antara pandangan hidup dengan nilai-nilai yang telah ditetapkan dalam sebagai dasar negara, yang dijadikan sebagai pendoman hidup untuk suatu rakyat dalam negara tersebut.
2. Kebajikan
Kebajikan yang memiliki pengertian sesuatu yang mendatangkan kebaikan (keselamatan, keberuntungan, dan sebagainya); perbuatan baik. Kebajikan merupakan perbuatan yang sesuai dengan norma-norma yang terdapat pada agama maupun etika. Manusia berbuatu baik dikarenakan manusia yang mempunya kodrat yang baik, dimana manusia sebagai mahluk pribadi yang dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, dan yang menentukan dimana letak suatu kebaikan dan keburukan yang menentukan adalah suara hati manusia sendiri. Suara hati adalah suatu bisikan di dalam hati yang bisa melakukan seseorang untuk memikirkan dan menentukan apakah itu merupakan sesuatu yang baik atau buruk, dimana suara hati merupakan suatu hakim bagi diri sendiri. Suara hati selalu memiliki yang baik, oleh karena itu tak jarang suara hati mendesak seseorang untuk menjauhkan sesuatu yang buruk dan menyuruhnya untuk berbuat kebaikan. Dan suatu kebajikan adalah perbuatan yang sesuai dengan suara hati diri sendiri, masyarakat, dan yang ditetapkan oleh Allah SWT.
Dan faktor-faktor yang mempengaruhi tingkah laku manusia ada tiga faktor, yaitu :
1. Faktor karena bawaan (Hereditas) : Sifat yang sudah ditentukan dari masa kandungan
2. Faktor karena lingkungan (Enviroment) : Sifat yang terbentuk dari yang dipelajarinya
3. Faktor karena pengalaman : Sifat seseorang yang terbentuk karena suatu pembelajaran yang pernah seseorang alami.
3. Usaha atau Perjuangan
Usaha adalah kegiatan dengan mengerahkan tenaga, pikiran, atau badan untuk mecapai suatu maksud; pekerjaan (perbuatan prakarsa, ikhtiar, daya upaya) untuk mencapai sesuatu. Dan kata perjuangan yang memiliki kata dasar juang yang berarti berlaga, dan arti dari perjuangan adalah perkelahian (merebut sesuatu); peperangan; usaha yang penuh dengan kesukaran dan bahaya.
Persamaan usaha dengan perjuangan adalah dimana melakukan suatu tindakan untuk terus mencoba mendapatkan apa yang ingin didapatkan. Dimana suatu perjuangan selalu berbanding dengan hasil yang dia dapatkan nantinya. Dengan melakukan kerja keras, pantang menyerah, percaya diri, dan terus berpikir dengan positif untuk mencapai tujuannya tersebut. Karena tanpa melakukan hal-hal tersebut maka hanya mengundurkan waktu untuk sukses sampai tujuan, ataupun sampai menghilangkan kesempatan untuk sukses hanya karena tidak mau berusaha juga berjuanng.
Suatu kerja keras dapat dilakukan dengan otak, tenaga, ilmu, dan juga jasmani. Dimana suatu kerja keras yang dilakukan menurut dengan masing-masing bidang yang sedang dilakukannya. Seperti seorang ilmuwan akan lebih melakukan kerja keras dengan pikiran yang menggunakan otak, seorang olahragawan yang terus melakukan kerja keras dengan kekuatannya yang menggunakan jasmani nya. Seseorang yang terus melakukan ketekunan dalam kerja keras degan usaha dan perjuangan maka semakin handal pula orang yang menekuni dengan kerja kerasnya tersebut. Sebaliknya seseorang yang jarang mengasah, menekuni, bermalas-malasan untuk melakukan kerja keras, maka ia pun akan semakin menjadi seorang manusia yang lemah di kehidupannya, mau secara jiwa maupun raga.
Di dalam agama melakukan kerja keras, berusaha dan berjuang adalah sesuatu yang wajib. Seperti yang sudah diberitahukan melalui Al-Qur'an yaitu firman Allah SWT pada surat Ar-Ra’du ayat II : “sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum, kecuali jika mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri”. Yang dimaksudkan adalah jika kau ingin menjadi orang yang sukses maka terus lah berusaha dan berjuang dengan jalan yang benar, dimana suatu sukses tidak akan didapatkan tanpa usaha, perjuangan, dan kerja keras. Jika kau tidak melakukan suatu usaha dan perjuangan maka kesuksesan pun tidak akan pernah kau dapatkan.
Namun untuk bekerja keras manusia memiliki keterbatasan dalam kemampuannya. Dengan kemampuan yang terbatas dan memiliki kemampuan yang berbeda antara manusia satu dengan manusia yang lainnya sehingga menimbulkan berbagai macam keahlian dan keterampilan yang dimiliki setiap manusia. Dengan berbagai macam keterampilan maka dalam kehidupan pun manusia akan saling melengkapi satu sama lain dengan kelebihannya masin-masing.
4. Keyakinan atau Kepercayaan
Keyakinan suatu kata yang memiliki dasar kata "yakin" yang berarti percaya ( tahu, mengerti) sunggu-sungguh; (merasa) pasti (tentu, tidak salah lagi). Dan keyakinan sendiri memiliki arti kepercayaan yang sungguh-sungguh; kepastian; ketentuan; bagian agama atau religi yang terwujud konsep yang menjadi keyakinan (kepercayaan) para penganutnya.
Kepercayaan yang memiliki kata dasar "percaya" yang berarti mengakui atau yakin bahwa sesuatu memang benar atau nyata; menganggap atau yakin bahwa sesuatu itu benar-benar ada; menganggap atau yakin bahwa seseorang yang itu jujur; yakin atau memastikan akan kemampuan atau kelebihan seseorang atau sesuatu (bahwa akan dapat memenuhi harapannya). Dan arti dari kepercayaan sendiri adalah anggapan atau keyakinan bahwa sesuatu yang dipercayai itu benar atau nyata; sesuatu yang dipercayai; harapan dan keyakinan; orang yang dipercaya.
Keyakinan atau kepercayaan adalah sesuatu yang menjadi dasar dalam pandangan hidup manusia dengan pemikiran yang mendasar dan mendalam terhadap sesuatu hal yang nantinya dianut untuk dijadikan suatu pendoman hidup. Dimana keyakinan dan kepercayaan yang digunakan berasal dari akan atau kekuasaan Allah SWT. Dengan sebuah akal yang diberikan dari Allah SWT sehingga manusia dapat memikirkan suatu pendoman hidupnya dalam kebaikan.
5. Langkah-langkah Berpandangan Hidup yang Baik
Manusia sampai sebuah negara sangat membutuhkan suatu pandangan maupun pendoman. Setidaknya manusia harus memiliki suatu pandangan hidup agar manusia tersebut mengetahui dan berlaku dengan sebaik-baiknya apa yang harus mereka lakukan. Walau setiap individu memiliki pandangan hidup yang berbeda-beda namun suatu pandangan hidup harus didasarkan dengan pandangan yang baik dan benar. Pandangan hidup merupakan suatu sarana untuk mencapainya suatu tujuan maupun cita-cita. Memiliki pandangan hidup yang baik maka akan tercipta suatu tujuan dan cita-cita yang baik pula, dan memiliki pandangan hidup yang baik memiliki beberapa langkah, yaitu diantaranya:
1. Mengenal : Mengenal merupakan langkah awal untuk berpandangan hidup dengan baik sehingga seseorang pun dapat meyakininya dengan baik karena sudah mengenalnya, dengan mengenal pula kita dapat membedakan manakah hal yang baik atau hal yang buruk sehingga untuk membentuk pandangan hidup tidak akan salah.
2. Mengerti : Setelah mengenalnya maka yang diperlukan adalah untuk mengerti. Untuk mengerti dengan apa yang sedang kita hadapi. Dengan mengerti maka kita akan lebih memperdalam lagi setelah kita mengenalnya.
3. Menghayati : Sudah mengenal dan mengerti dengan baik, maka langkah selanjutnya adalah dengan menghayati. Dengan melakukan sesuatu penghayatan maka kita pun akan semakin dalam untuk mengenal dan mengerti.
4. Meyakini : Penghayatan dengan baik maka akan timbul suatu perasaan semakin dalam untuk mengenal dan mengerti sehingga timbullah perasaan untuk meyakinkan diri sendiri untuk memperkuat. Dengan keyakinan maka kita pun akan berpegang teguh pada cara pandan yang akan kita yakini.
5. Mengabdi : Setelah mengenal, mengerti, menghayati, dan meyakini dengan baik maka langkah selanjutnya dan yang terakhir adalah dengan mengabdi. mengabdi merupakan sesuatu usaha agar tidak pantang menyerah dengan segenap keyakinan yang kita yakini. Dengan mengabdi maka kita pun juga akan lebih dekat ataupun sampai menjadi satu dengan hal yang kita yakini tersebut.
Referensi:
Kamus Besar Bahasa Indonesia
http://sahat1ka43.blogspot.com/2012/07/pandangan-hidup-dan-ideologi.html
http://ibdjk.blogspot.com/2013/01/makna-kebajikan.html
http://sindyarsita.wordpress.com/2010/11/09/ilmu-budaya-dasar-manusia-dan-pandangan-hidup/
http://sarahabibah.blogspot.com/2012/06/usaha-atau-perjuangan.html
http://sanusiadam79.wordpress.com/2013/04/25/manusia-dan-pandangan-hidup/
http://reval004.blogspot.com/2013/05/pengertian-keyakinankepercayaan-dan.html
http://jiwareformasi.blogspot.com/2012/06/langkah-langkah-berpandangan-hidup-yang.html
Pandangan hidup yang berasal dari dua kata pandangan yang berkata dasar "pandang" yang berarti penglihatan yang tetap dan agak lama dan pandangan berarti hasil perbuatan memandang (memperhatikan, melihat, dan sebagainya). Dan dari kata hidup yang berarti masih terus ada, bergerak, dan bekerja sebagaimana mestinya (tentang manusia, binatang, tumbuhan, dan sebagainya). Sehingga pengertian dari pandangan hidup adalah suatu pendapat maupun pertimbangan dalam perbuatan untuk dijadikan sebagai pendoman, petunjuk, arahan untuk hidup di dunia.
Ideologi yang memiliki pengertian kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat (kejadian) yang memberikan arah dan tujuan untuk kelangsungan hidup. Yang merupakan dari gabungan antara pandangan hidup dengan nilai-nilai yang telah ditetapkan dalam sebagai dasar negara, yang dijadikan sebagai pendoman hidup untuk suatu rakyat dalam negara tersebut.
2. Kebajikan
Kebajikan yang memiliki pengertian sesuatu yang mendatangkan kebaikan (keselamatan, keberuntungan, dan sebagainya); perbuatan baik. Kebajikan merupakan perbuatan yang sesuai dengan norma-norma yang terdapat pada agama maupun etika. Manusia berbuatu baik dikarenakan manusia yang mempunya kodrat yang baik, dimana manusia sebagai mahluk pribadi yang dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, dan yang menentukan dimana letak suatu kebaikan dan keburukan yang menentukan adalah suara hati manusia sendiri. Suara hati adalah suatu bisikan di dalam hati yang bisa melakukan seseorang untuk memikirkan dan menentukan apakah itu merupakan sesuatu yang baik atau buruk, dimana suara hati merupakan suatu hakim bagi diri sendiri. Suara hati selalu memiliki yang baik, oleh karena itu tak jarang suara hati mendesak seseorang untuk menjauhkan sesuatu yang buruk dan menyuruhnya untuk berbuat kebaikan. Dan suatu kebajikan adalah perbuatan yang sesuai dengan suara hati diri sendiri, masyarakat, dan yang ditetapkan oleh Allah SWT.
Dan faktor-faktor yang mempengaruhi tingkah laku manusia ada tiga faktor, yaitu :
1. Faktor karena bawaan (Hereditas) : Sifat yang sudah ditentukan dari masa kandungan
2. Faktor karena lingkungan (Enviroment) : Sifat yang terbentuk dari yang dipelajarinya
3. Faktor karena pengalaman : Sifat seseorang yang terbentuk karena suatu pembelajaran yang pernah seseorang alami.
3. Usaha atau Perjuangan
Usaha adalah kegiatan dengan mengerahkan tenaga, pikiran, atau badan untuk mecapai suatu maksud; pekerjaan (perbuatan prakarsa, ikhtiar, daya upaya) untuk mencapai sesuatu. Dan kata perjuangan yang memiliki kata dasar juang yang berarti berlaga, dan arti dari perjuangan adalah perkelahian (merebut sesuatu); peperangan; usaha yang penuh dengan kesukaran dan bahaya.
Persamaan usaha dengan perjuangan adalah dimana melakukan suatu tindakan untuk terus mencoba mendapatkan apa yang ingin didapatkan. Dimana suatu perjuangan selalu berbanding dengan hasil yang dia dapatkan nantinya. Dengan melakukan kerja keras, pantang menyerah, percaya diri, dan terus berpikir dengan positif untuk mencapai tujuannya tersebut. Karena tanpa melakukan hal-hal tersebut maka hanya mengundurkan waktu untuk sukses sampai tujuan, ataupun sampai menghilangkan kesempatan untuk sukses hanya karena tidak mau berusaha juga berjuanng.
Suatu kerja keras dapat dilakukan dengan otak, tenaga, ilmu, dan juga jasmani. Dimana suatu kerja keras yang dilakukan menurut dengan masing-masing bidang yang sedang dilakukannya. Seperti seorang ilmuwan akan lebih melakukan kerja keras dengan pikiran yang menggunakan otak, seorang olahragawan yang terus melakukan kerja keras dengan kekuatannya yang menggunakan jasmani nya. Seseorang yang terus melakukan ketekunan dalam kerja keras degan usaha dan perjuangan maka semakin handal pula orang yang menekuni dengan kerja kerasnya tersebut. Sebaliknya seseorang yang jarang mengasah, menekuni, bermalas-malasan untuk melakukan kerja keras, maka ia pun akan semakin menjadi seorang manusia yang lemah di kehidupannya, mau secara jiwa maupun raga.
Di dalam agama melakukan kerja keras, berusaha dan berjuang adalah sesuatu yang wajib. Seperti yang sudah diberitahukan melalui Al-Qur'an yaitu firman Allah SWT pada surat Ar-Ra’du ayat II : “sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum, kecuali jika mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri”. Yang dimaksudkan adalah jika kau ingin menjadi orang yang sukses maka terus lah berusaha dan berjuang dengan jalan yang benar, dimana suatu sukses tidak akan didapatkan tanpa usaha, perjuangan, dan kerja keras. Jika kau tidak melakukan suatu usaha dan perjuangan maka kesuksesan pun tidak akan pernah kau dapatkan.
Namun untuk bekerja keras manusia memiliki keterbatasan dalam kemampuannya. Dengan kemampuan yang terbatas dan memiliki kemampuan yang berbeda antara manusia satu dengan manusia yang lainnya sehingga menimbulkan berbagai macam keahlian dan keterampilan yang dimiliki setiap manusia. Dengan berbagai macam keterampilan maka dalam kehidupan pun manusia akan saling melengkapi satu sama lain dengan kelebihannya masin-masing.
4. Keyakinan atau Kepercayaan
Keyakinan suatu kata yang memiliki dasar kata "yakin" yang berarti percaya ( tahu, mengerti) sunggu-sungguh; (merasa) pasti (tentu, tidak salah lagi). Dan keyakinan sendiri memiliki arti kepercayaan yang sungguh-sungguh; kepastian; ketentuan; bagian agama atau religi yang terwujud konsep yang menjadi keyakinan (kepercayaan) para penganutnya.
Kepercayaan yang memiliki kata dasar "percaya" yang berarti mengakui atau yakin bahwa sesuatu memang benar atau nyata; menganggap atau yakin bahwa sesuatu itu benar-benar ada; menganggap atau yakin bahwa seseorang yang itu jujur; yakin atau memastikan akan kemampuan atau kelebihan seseorang atau sesuatu (bahwa akan dapat memenuhi harapannya). Dan arti dari kepercayaan sendiri adalah anggapan atau keyakinan bahwa sesuatu yang dipercayai itu benar atau nyata; sesuatu yang dipercayai; harapan dan keyakinan; orang yang dipercaya.
Keyakinan atau kepercayaan adalah sesuatu yang menjadi dasar dalam pandangan hidup manusia dengan pemikiran yang mendasar dan mendalam terhadap sesuatu hal yang nantinya dianut untuk dijadikan suatu pendoman hidup. Dimana keyakinan dan kepercayaan yang digunakan berasal dari akan atau kekuasaan Allah SWT. Dengan sebuah akal yang diberikan dari Allah SWT sehingga manusia dapat memikirkan suatu pendoman hidupnya dalam kebaikan.
5. Langkah-langkah Berpandangan Hidup yang Baik
Manusia sampai sebuah negara sangat membutuhkan suatu pandangan maupun pendoman. Setidaknya manusia harus memiliki suatu pandangan hidup agar manusia tersebut mengetahui dan berlaku dengan sebaik-baiknya apa yang harus mereka lakukan. Walau setiap individu memiliki pandangan hidup yang berbeda-beda namun suatu pandangan hidup harus didasarkan dengan pandangan yang baik dan benar. Pandangan hidup merupakan suatu sarana untuk mencapainya suatu tujuan maupun cita-cita. Memiliki pandangan hidup yang baik maka akan tercipta suatu tujuan dan cita-cita yang baik pula, dan memiliki pandangan hidup yang baik memiliki beberapa langkah, yaitu diantaranya:
1. Mengenal : Mengenal merupakan langkah awal untuk berpandangan hidup dengan baik sehingga seseorang pun dapat meyakininya dengan baik karena sudah mengenalnya, dengan mengenal pula kita dapat membedakan manakah hal yang baik atau hal yang buruk sehingga untuk membentuk pandangan hidup tidak akan salah.
2. Mengerti : Setelah mengenalnya maka yang diperlukan adalah untuk mengerti. Untuk mengerti dengan apa yang sedang kita hadapi. Dengan mengerti maka kita akan lebih memperdalam lagi setelah kita mengenalnya.
3. Menghayati : Sudah mengenal dan mengerti dengan baik, maka langkah selanjutnya adalah dengan menghayati. Dengan melakukan sesuatu penghayatan maka kita pun akan semakin dalam untuk mengenal dan mengerti.
4. Meyakini : Penghayatan dengan baik maka akan timbul suatu perasaan semakin dalam untuk mengenal dan mengerti sehingga timbullah perasaan untuk meyakinkan diri sendiri untuk memperkuat. Dengan keyakinan maka kita pun akan berpegang teguh pada cara pandan yang akan kita yakini.
5. Mengabdi : Setelah mengenal, mengerti, menghayati, dan meyakini dengan baik maka langkah selanjutnya dan yang terakhir adalah dengan mengabdi. mengabdi merupakan sesuatu usaha agar tidak pantang menyerah dengan segenap keyakinan yang kita yakini. Dengan mengabdi maka kita pun juga akan lebih dekat ataupun sampai menjadi satu dengan hal yang kita yakini tersebut.
Referensi:
Kamus Besar Bahasa Indonesia
http://sahat1ka43.blogspot.com/2012/07/pandangan-hidup-dan-ideologi.html
http://ibdjk.blogspot.com/2013/01/makna-kebajikan.html
http://sindyarsita.wordpress.com/2010/11/09/ilmu-budaya-dasar-manusia-dan-pandangan-hidup/
http://sarahabibah.blogspot.com/2012/06/usaha-atau-perjuangan.html
http://sanusiadam79.wordpress.com/2013/04/25/manusia-dan-pandangan-hidup/
http://reval004.blogspot.com/2013/05/pengertian-keyakinankepercayaan-dan.html
http://jiwareformasi.blogspot.com/2012/06/langkah-langkah-berpandangan-hidup-yang.html
Langganan:
Postingan (Atom)